Minggu, 03 Januari 2010

Sejarah Indonesia Modern 1200–2008

Sejarah Indonesia Modern 1200–2008
Penulis: M.C. Ricklefs
"Masa depan negara kepulauan terbesar di dunia ini akan pelik, menarik,
dan penting, sebagaimana sejarahnya," tulis Ricklefs mengakhiri buku ini.

Perjalanan panjang Indonesia sejak masuknya Islam hingga kini merupakan
sebuah unit historis terpadu, yang dalam buku ini disebut Sejarah Indonesia Modern. M.C. Ricklefs menyuguhkannya secara mendasar sekaligus teperinci.

Terdapat tiga unsur fundamental menjadi perekat bagi periode historis itu. Pertama, unsur kebudayaan dan keberagamaan: islamisasi Indonesia yang dimulai sejak tahun 1200 dan berlanjut sampai sekarang. Kedua, unsur topik: keadaan saling memengaruhi antara orang Indonesia dan orang Barat yang masih berlangsung hingga sekarang sejak tahun 1500. Ketiga, unsur historio- grafi: sumber-sumber primer bagi sebagian besar periode ini ditulis dalam bahasa-bahasa Indonesia modern (Jawa, Melayu, dll., bukan dalam bahasa
Jawa Kuno atau Melayu Kuno) dan bahasa-bahasa Eropa.

Dengan mendasarkan penelitiannya pada puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku, Ricklefs mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian baik internal maupun eksternalnya. Di balik struktur narasinya, buku ini menjawab pertanyaan bagaimana komunitas-komunitas dari berbagai kepulauan Indonesia, dengan rupa-rupa etnis, bahasa, dan dalam negara-negara kerajaan yang terpisah-pisah, bisa bersatu menjadi sebuah bangsa modern.

Edisi pertama buku ini diterbitkan dalam bahasa Inggris pada 1981 dan telah beberapa kali diperbarui. Buku yang ada di tangan Anda ini adalah edisi terbaru dengan perubahan pada hampir setiap bab yang mencerminkan masukan-masukan dari penelitian baru. Segala hal dal am periode sejak 1999 telah ditulis ulang secara substansial atau sama sekali baru. Kehadiran versi Indonesia ini terasa semakin lengkap karena pengarangnya khusus menuliskan perkem-bangan Indonesia sejak pemilu 2004 sampai tragedi Monas pada 1 Juni 2008.
   
M.C. Ricklefs adalah Profesor Sejarah di Universitas Nasional Singapore. Dia pernah mengajar di Sekolah Kajian Oriental dan Afrika (Universitas London) dan Universitas Monash, dan menjadi Direktur Sekolah Penelitian tentang Asia dan Pasific (Universitas Nasional Australia).

LINK:
Sejarah Indonesia Modern 1200–2008
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri

Indonesia Merdeka karena Amerika?

Indonesia Merdeka karena Amerika?
Penulis: Frances Gouda & Thijs Brocades Zaalberg
Buku ini mengkritisi pendapat umum yang menganggap bahwa sejak awal pemerintah Amerika Serikat dan para pembuat kebijakan luar negerinya mendukung sepenuhnya perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945—1949, seperti yang pernah di-nyatakan Presiden AS Bill Clinton pada perayaan 50 tahun berdirinya Republik Indonesia, 17 Agustus 1995.
Berdasarkan penelitian atas catatan diplomatik Amerika Serikat, Indonesia, Belanda, dan Australia, juga arsip PBB, Gouda dan Brocades Zaalberg menelaah perubahan pandangan Amerika Serikat terhadap Indonesia dari 1920-an hingga 1949. Analisis sejarah baru oleh kedua penulis tersebut memberi kesan bahwa kalangan diplomatik Amerika bukan “tak tahu-menahu” keadaan di Indonesia sebagaimana diduga banyak pihak, baik sebelum maupun sesudah Perang Dunia II. Dengan demikian, terlepas dari perjuangan gigih rakyat Indonesia di medan tempur dan keuletan para diplomat kita di meja perundingan, politik luar negeri AS punya andil yang tak kecil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ditulis dengan lancar serta dilengkapi referensi langka dan detail personal sejumlah tokoh sejarah, buku penting ini mengungkap fakta tentang perubahan kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia dan pengaruhnya dalam percaturan politik internasional, terutama di masa genting revolusi kemerdekaan Indonesia.

Prof. Dr. Frances Gouda adalah guru besar sejarah di jurusan Ilmu Politik Universitas Amsterdam, Belanda. Bukunya, Dutch Culture Overseas: Politik Kolonial di Hindia Belanda, 1900—1942, diterbitkan Serambi dan mendapat sambutan hangat di tanah air.

Dr. Thijs Brocades Zaalberg adalah peneliti di Lembaga Sejarah Militer Belanda di Den Haag, Belanda.

Pujian Pada Buku Ini:

"Buku ini menarik untuk melihat bagaimana perubahan politik luar negeri AS terhadap Indonesia, terutama pada masa revolusi kemerdekaan 1945-1949 … Buku ini sangat penting ..."
Asvi Warman Adam, sejarawan

LINK:
Indonesia Merdeka karena Amerika?
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri

Senin, 03 Agustus 2009

The Idea of Indonesia

The Idea of Indonesia
Penulis: R. E. Elson
Negara-bangsa Indonesia adalah gagasan luar biasa yang nyaris mustahil terjadi. Sepintas, bahan-bahan kesatuan nasional Indonesia tampak tak menjanjikan: sejarah Indonesia penuh noda perseteruan internal mendalam dan sering berlumur darah gara-gara perbedaan ideologi, suku, dan agama. Namun, Indonesia sebagai konsep dan negara-bangsa terus ada, bahkan mungkin sedang mulai berjaya kembali.

R. E. Elson, seorang tokoh utama di bidangnya, mencoba mencari asal-usul gagasan Indonesia sejak pertengahan abad kesembilan belas dan menelusuri jalan berliku yang telah dilalui Indonesia hingga zaman sekarang. Dia mencari tahu mengapa Indonesia ada sebagai suatu negara-bangsa meskipun menghadapi begitu banyak tantangan, dan seperti apa bentuk-bentuk yang dulu pernah dilalui Indonesia. Dia mencoba menjelaskan ciri bangsa ini dalam perjuangannya menuju kesatuan dan cita-cita. Analisisnya menyajikan narasi kronologis yang membedah politik Indonesia, tokoh-tokoh politik, serta hubungan mereka dengan rakyat Indonesia.

Robert Edward Elson adalah Profesor Sejarah Asia Tenggara pada School of History, Philosophy, Religion, and Classics di University of Queensland, Brisbane, Australia. Salah satu bukunya yang telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia adalah Suharto: Sebuah Biografi Politik (2005).

Pujian Pada Buku Ini:

"Karya cendekia yang kokoh ... Elson memberi kita penjelasan tepat dan rinci tentang sejarah intelektual awal \'gagasan Indonesia\' dengan gaya tulisan ilmiah yang tetap enak dibaca, baik oleh pembaca umum maupun para ahli..."
William H. Frederick, Ohio University

LINK:
The Idea of Indonesia
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri

Kamis, 17 Januari 2008

Teologi Pembaruan

Teologi Pembaruan
Penulis: Fauzan Saleh
Buku ini secara komprehensif memetakan perkembangan pemikiran teologi Islam di Indonesia sepanjang abad ke-20. Pembahasannya difokuskan kepada pemikiran kaum modernis, terutama dari kalangan Muhammadiyah dan Persatuan Islam serta kelompok yang mewarisi semangat modernisme pada tiga dekade terakhir abad tersebut. Kemunculan gerakan ini didorong oleh keinginan untuk dapat melaksanakan ajaran Islam secara murni, terbebas dari beban tradisi yang tidak memiliki landasan tegas dalam sumber doktrin. Menampilkan Islam secara murni atau pristine merupakan suatu tuntutan waktu itu agar Islam dapat memberikan semangat pembebasan dari belenggu tradisi yang telah mengaburkan misi Islam yang sebenarnya.
     Kelompok ini juga dikenal sebagai gerakan pembaruan—upaya memahami doktrin Islam sesuai dengan semangat zaman dan didasari kesadaran akan perlunya umat Islam bangkit dari keterbelakangan dan keterpurukan. Pemikiran teologis yang dikembangkan mereka dapat dilihat sebagai upaya awal untuk membahas persoalan teologi secara sistimatis dalam konteks historis-kultural bangsa Indonesia dan merupakan gambaran watak dasar dan dampak yang ditimbulkan oleh proses islamisasi yang masih terus berlangsung di Indonesia .
     Fauzan Saleh berhasil menggambarkan bagaimana kalangan modernis dan neo-modernis telah mampu menangkap imaginasi berbagai generasi yang berbeda-beda dari umat Islam Indonesia . Pendekatannya juga menunjukkan adanya tren baru dalam menyajikan kajian tentang pemikiran Islam yang sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi kontemporer .

Pujian Pada Buku Ini:

Studi ini mengasyikkan dan membuka banyak hal tentang hakikat Islam, tentang hakikat perubahan, dan tentang Indonesia dalam periode yang menentukan
Th Sumartana (alm.), Institut Dian-Interfidei, Yogyakarta
Kedewasaan sebuah umat bisa dilihat dari wacana teologi yang diperlihatkannya. Studi ini memberikan tempat sentral di seputar dunia kesarjanaan Islam Indonesia dan menyusuri langkah-langkah penting yang diambil dalam pemikiran intelektual sepanjang abad dan perkembangan yang runtut dari doktrin, prinsip, dan formulasi praktis yang perlu untuk mengubah pemikiran Indonesia ke dalam idiom modern.
Kompas , 19 Oktober 2002

LINK:
Teologi Pembaruan
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri

Sejarah Indonesia Modern

Sejarah Indonesia Modern
Penulis: M.C. Ricklefs
"Penyebaran Islam merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, tapi juga yang paling tidak jelas." "Dengan dipilihnya SBY oleh rakyat Indonesia secara langsung dan dengan dukungan yang sekuat itu, maka pada tanggal 20 Oktober 2004 SBY dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-6 dengan amanat rakyat yang paling kuat sepanjang sejarah Indonesia merdeka."
Dengan kalimat pertama, M.C. Ricklefs membuka buku ini. Dengan kalimat kedua, ia mengakhiri cerita panjangnya. Bermula pada tahun 1211, berakhir pada 2004. Dimulai dengan kedatangan Islam, diakhiri dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden. Masuknya Islam di bumi Nusantara mengawali suatu rentangan waktu yang disebut Ricklefs sebagai Indonesia Modern. Ia mengajukan tiga unsur fundamental yang, menurutnya, telah mempersatukan periode tersebut sebagai "sebuah unit sejarah yang padu". Yang pertama adalah unsur kebudayaan dan agama: islamisasi Indonesia yang dimulai tahun ± 1200 dan berlanjut hingga hari ini. Yang kedua adalah unsur topik: saling pengaruh antara orang Indonesia dan orang Barat yang dimulai tahun ± 1500 dan masih berlanjut. Yang ketiga adalah historiografi: sumber-sumber primer sepanjang periode ini ditulis hampir secara eksklusif dalam bahasa-bahasa Indonesia modern (Jawa, Melayu, dan seterusnya, bukannya Jawa Kuno atau Melayu Kuno) dan dalam bahasa-bahasa Eropa. Dengan mendasarkan penelitiannya pada puluhan jurnal dan lebih dari lima ratus buku, Ricklefs mengisahkan perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman yang penuh warna, lengkap dengan aneka persoalan dan pertikaian internal maupun eksternalnhya. Di balik stuktur narasinya, buku ini menjawab pertanyaan tentang bagaimana komunitas-komunitas dari berbagai kepulauan Indonesia, dengan rupa-rupa etnis dan bahasa dan tersebar ke dalam negara-negara kerajaan yang terpisah-pisah, bisa bersatu menjadi sebuah bangsa modern. Terbit pertama kali lebih dari 20 tahun yang lalu, versi asli (bahasa Inggris) buku ini telah mengalami beberapa kali update. Versi Indonesia di tangan Anda ini merupakan terjemahan dari edisi terakhirnya yang terbit tahun 2001, ditambah satu bab baru yang khusus ditulis pengarangnya untuk versi Indonesia, mendiskusikan periode paling mutakhir dalam sejarah Indonesia, 2001-2004.

LINK:
Sejarah Indonesia Modern
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri

Labirin Ideologi Muslim

Labirin Ideologi Muslim
Penulis: Howard M. Federspiel
Membaca buku ini terasa sedang menyusuri relung-relung sejarah muslim Indonesia paruh pertama abad ke-20. Narasinya tentang sosok ideologis Persatuan Islam (Persis) memberi kita gambaran tentang pergulatan ideologi dalam masyarakat Indonesia yang masih belia.
Howard M. Federspiel amat piawai menggambarkan aktor, babak, dan momen-momen yang melatari penentuan arah sebuah bangsa yang akan, dan baru, merdeka ini. Ulasan-ulasan umumnya tentang konteks sejarah awal Persis menyuguhi kita paparan yang detail dan kronologis tentang perkembangan kelompok-kelompok sosial dan politik muslim kala itu. Kita juga akan diajak menyelami akar perseteruan muslimâ€"nasionalis serta dinamika-dinamika yang kian memperkuat keyakinan Islam standar dan mempersempit ruang gerak Islam Politik pada masa itu.
Sementara, temuan-temuan khususnya tentang Persis menyediakan banyak sekali bahan renungan bagi mereka yang ingin melanjutkan cita-cita para aktivis muslim era Kemerderkaan, agar tidak melakukan pengulangan sejarah yang tidak perlu.
Ketika Islam dijadikan sebagai ideologi, ia tidak lagi tunggal. Setiap kali ada kelompok pemeluknya yang mengklaim berideologi Islam, saat itu pula Islam menjadi lintasan yang semakin berliku dan bercabang. Kesatuan sikap dan tindakan muslim dalam meniti jalan Islam pun semakin sulit digalang.
Proses membangun sistem konsep yang menggariskan keyakinan, pengetahuan, praktik, dan perilaku muslim yang benar (baca: membangun ideologi muslim) adalah laksana memasuki sebuah labirin. Di era kemunculan negara Indonesia (1923â€"1957), proses itu harus menapaki banyak jalan bercabang dalam waktu yang bersamaan: pengikisan animisme, perlawanan terhadap kolonialisme, penegakan hukum dan entitas politik tunggal, pertarungan dengan ideologi komunis dan sekuler, pengembangan institusi dan sistem pendidikan, dst.
Buku ini menggambarkan bagaimana sebuah kelompok muslim Indonesia di era tersebut menjalaninya.

INFORMASI TAMBAHAN
Persatuan Islam mulai tampil sebagai aktor penting dalam sejarah Indonesia di daerah Jawa Barat pada tahun 1923 melalui tulisan-tulisan Ahmad Hassan, seorang yang berasal dari India dan lahir di Singapura. Persatuan Islam menekankan pendekatan modernisme dalam memahami ajaran-ajaran agama yang menekankan rasionalisme, egalitarianisme, dan skripturalisme. Namun, karena dikenal sebagai organisasi yang memiliki pendekatan “keras,” Persis sering kali berbenturan dengan kelompok-kelompok tradisionalis, bahkan juga dengan kelompok modernis lainnya.
Di bidang politik, Persis menekankan pentingnya kesatuan agama dan negara atau, paling tidak, negara yang didasari oleh nilai-nilai agama. Persis juga menentang praktik-praktik kelompok tradisionalis yang dianggap sebagai bidah, takhayul dan khurafat. Selain itu, orang-orang Indonesia keturunan Arab pun tak luput dari serangan Persis berkaitan dengan klaim mereka sebagai kelompok yang memiliki kedudukan istimewa di antara kaum pribumi. Menurut Persis, klaim ini tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan egalitarianisme dalam Islam.
Pasang-surut peran politik Persis dan tokoh-tokohnya dari tahun 1923 hingga 1957 dibahas dengan sangat memukau oleh penulis buku ini. Sebagai orang luar, Howard M. Fiederspiel berhasil “mengambil jarak” dengan objek penelitiannya sehingga dia mampu menghasilkan tulisan yang berimbang, objektif, tetapi juga simpatik. Yang menarik adalah, di antara para tokoh Persis yang dibahas dalam buku ini, sebagian adalah tokoh-tokoh yang hingga kini tulisannya masih banyak dibaca oleh kalangan intelektual di Tanah Air.

LINK:
Labirin Ideologi Muslim
Beli Via Toko Buku Serambi Online
Lini: Nafiri Negeri